Dengan menyebut Nama Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Semoga Anda sekalian disukseskan & diberkahi olehNya.
Selamat iya~
Selamat bagi yang telah gagal~
Pertanyaannya, kenapa mengalami kegagalan malah disenangi? Sebetulnya, yang penting itu bukan kegagalannya, tapi kebangkitan dari kegagalan itu. Kalau Anda merasa bahwa kegagalan itu tidak patut dibanggakan berarti Anda adalah orang yang ingin sekali berkembang. Anda sadar diri kalau berada dalam kegagalan itu sama dengan berada dalam zona tidak nyaman, pastinya zona tersebut harus ditinggalkan. Dan akan lebih benar lagi kalau Anda bangga akan kegagalan. Lah, yang mana sih yang benar? Tenang, tenang. Begini, sebelumnya, sudah berapa seringkah Anda gagal dan kemudian mendapatkan nasihat yang seperti berikut ini:
- “Gagal itu biasa”
- “Gagal itu ciri-ciri orang sukses”
- “Sabar, dibalik kegagalan ini pasti ada hikmahnya.”
- “Hidup ini seperti roda, kadang kita berada di atas dan sukses, kadang kita berada di bawah dan gagal”
- Dan lain sebagainya.
Sebagian orang yang tidak suka, tidak senang, dan tidak setuju dengan nasihat di atas berpendapat bahwa nasihat tersebut tidaklah berguna dan merupakan hal yang tidak masuk akal. Lantas saya jawab, “Benar, tidak masuk akal. Tapi masuk hati. Kan yang luka hati!” Hahaha, saya bercanda tapi serius kok. Baiklah, langsung saja, pada tulisan kali ini saya akan menjelaskannya kenapa gagal itu tidak apa-apa, gagal bukanlah masalah besar. Bahkan, gagal itu harus! Gagal itu baik! Gagal itu benar! Gagal itu enak! Gagal itu lezat! Dan katakanlah, "Hore!" untuk kegagalan Anda! Yap, kalau Anda gagal yang hebat, Anda akan mudah dikenal. Kebetulan, dalam bahasa yang lain, orang-orang berpengaruh juga beranggapan seperti ini. So pasti sebelum menulis ini, saya telah mempelajari proses orang-orang sukses tersebut. Sekarang, jurus-jurus ini akan saya bagi-bagikan kepada Anda semua.
1. Kegagalan Menempah Mental Kita
Siapa sih yang tidak mau sukses? Ini pertanyaan lazim. Otomatis iya harus gagal dulu. lucunya, ada orang yang tidak mau sukses dan juga tidak mau gagal. Mau sukses? Maka gagallah terlebih dahulu. Coba Anda sebut seseorang yang Anda anggap orang sukses, kaya, dan hebat. Bayangkan dirinya, bayangkan saat Anda berinteraksi terhadapnya, bayangkan semua yang pernah dia berikan kepada Anda. Bisa kita simpulkan bahwa orang yang sukses itu orang yang baik hati. Jadi kalau kita sudah menjadi orang yang baik hati, itu kita sudah sukses loh.
Coba bayangkan, ada orang kaya, rumahnya 10 tingkat, mobilnya 50, keretanya 20, punya 5 hotel berbintang 5, tabungannya triliyunan, kelihatannya orang ini sukses bener yah. Namun, ternyata dia mendapatkan harta begitu berlimpah dari hasil korupsi, penipuan, dan sebagainya. Apakah Anda masih menyebutnya orang sukses? Nah, jadi sudah jelaslah. Orang sukses itu orang yang baik, mau menjadi sukses berarti mau menjadi baik. Bisa Anda perhatikan sendiri, orang sukses yang baik itu kan bijaksana. Bijaksana juga berbanding lurus dengan mental kuat baja.
Jadi, disinilah hubungannya. Untuk membentuk mental baja, maka alamilah dulu kegagalan. Kalau Anda gagal, maka mental baja Anda akan terasah, seperti pisau dan pedang yang kalau di asah maka akan semakin tajam. Sewaktu Anda gagal, bisa jadi Anda sedih, marah, galau, dll. Sebab banyak yang memandang Anda dengan pandangan sinis, menggosipi keburukan Anda, menjelek-jelekkan Anda dengan senang hati berserta tawa bahak, dan lain sejenisnya.
Ntah kenapa, jika Anda gagal maka Anda akan dihina. Perlu diingat, hinaan tidak akan membuat kita rendah, dan pujian tidak akan membuat kita tinggi. Ingat iya. Nah, inilah salah satu sebab ada banyak orang yang tidak mau gagal. Merasa malu, sangat malu. Sayang sekali, padahal banyak orang berhasil yang melewati ujian ini dan akhirnya dia memiliki mental baja. Orang berhasil itu seperti cermin yang memantulkan cahaya. Sorakan perendahan orang memang selalu menyambarnya. Ketika sedang berusaha, dan gagal, maka direndahkan, berusaha lagi, gagal lagi, direndahkan lagi, ya berusaha lagi, ya gagal lagi, ya direndahkan lagi. Lama-lama kemudian, karena tetap gigih untuk berusaha, maka sorak perendahan tidak berpengaruh lagi terhadap calon orang sukses tersebut. Tawa perendahan orang-orang telah mengasah dirinya dan memebentuk mental bajanya . Pantaslah disebut orang sukses, karena tawa perendahan itu telah mengasahnya dan menjadikan dirinya tahan banting. Kata orang bermental baja, “Mental baja itu terbentuk karena dilatih, tidak bisa instan.”
Jelaslah sudah, kegagalan itu membentuk mental baja! Ketika Anda masih sanggup bangkit setelah gagal, maka saat itulah Anda sedang membentuk salah satu sikap orang sukses, yaitu mental baja, tahan banting, dan bijaksana. Bukan main, Anda akan mampu berdiri, walau apapun menjatuhkan Anda.
Mulai sekarang, jika Anda adalah seorang pelajar atau dapat dianalogikan, cobalah untuk tetap tersenyum saat melihat hasil kuis/ujian Anda yang kurang memuaskan di papan pengumuman. Dan jangan memikirkan yang tidak perlu, lebih baik, pikirkan apa rencana kegiatan kedepannya agar bisa mendapatkan peningkatan. Dan segera action! Semisal, Anda telah mencipatakan peningkatan yang drastis dengan metode belajar Anda yang terbaru. Atau semenjak imajinasi dan visualisasi soal Anda yang mulai membesar, Anda mulai semakin mudah membayangkan jawaban. Atau Anda juga bisa memikirkan penghambat kesuksesan Anda, misalnya semenjak Anda menanam sebuah konsep baru di otak, Anda menjadi sulit untuk menerima pelajaran. Semenjak Anda mengikuti kegiatan terbaru, produktivitas Anda mulai berkurang. Pikirkanlah itu. Ketika Anda gagal, lansung pikirkanlah cara untuk bangkit. Proses-melebih-baikkan diri Anda jauh lebih penting daripada proses melebih-burukkan diri Anda. Mari kita fokus mengurus yang lebih penting itu. Mengeluh akan hasil yang diterima hanya akan membuat anda bertambah sial dan pastinya buang buang waktu. Dan tanpa Anda sadari maupun Anda sadari, Anda akan memiliki perisai pelindung dari berbagai macam beban yang akan membuat Anda jatuh. Anda akan konstan bergerak menuju kesuksesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar